Aparat keamanan yang berjumlah 13 orang dipimpin Lettu Inf. Syahputra ketika berkendaraan dari Mulia menuju pos mereka di Puncak Senyum yang berjarak sekitar 700 meter dihadang kelompok OPM, sehingga terjadi baku tembak.
Akibat baku tembak itu dikabarkan salah seorang anggota TNI dari Yon 753 mengalami luka ringan di pinggang terkena serpihan peluru.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letkol Inf. Susilo saat di konfirmasi Papua Pos, Selasa (23/3), membenarkan adanya penembakan terhadap anggota TNI yang diduga dilakukan kelompok OPM/TPN. Sehingga anggota membalas tembakan tersebut, hingga mereka melarikan diri kedalam hutan.
� Ya laporan yang kami terima bahwa ada anggota TNI dari Yonif 753 yang bertugas di Mulia tertembak dibagian pinggang belakang hingga mengalami luka ringan, Namun sampai saat ini situasi kondusif,� ujar Kapendam.
Tentang kronologis kejadian penembakan itu, Kapendam menjelaskan kejadian itu berawal ketika anggota TNI sedang melakukan Patroli di Puncak Senyum dengan menggunakan mobil sekitar 700 meter dari pos, namun sekitar pukul 18.30 Wit tiba-tiba kelompok orang tak dikenal yang diduga kelompok OPM melakukan penghadangan terhadap anggota dengan menembaki kea rah mobil hingga serpihan peluru mengenai korban dibagian pinggang.
Lalu anggota langsung membalas tembakan, sehigga terjadi baku tembak, mengakibatkan para pelaku menghilang melarikan diri ke arah hutan sehingga tidak sempat dilakukan pengejaran.
� Sejauh ini sesuai dengan laporan yang kami terima, anggota tidak melakukan pengejaran terhadap gerombolam OPM tersebut karena saat itu mereka langsung menghilang,� ujar Kapendam
Menyangkut dengan anggota yang terluka, Kampendam, Letkol Susilo mengatakan, setelah dilakukan pembalasan penembakan lalu geromboolan OPM lari ke hutan, korban langsung dibawa ke Pos terdekat untuk mendapat pengobatan selanjutnya korban sudah bisa melakukan aktifitasnya seperti biasanya.
Untuk mengantisipasi para pengacau keamanan tersebut, kata Kapndam, Anggota saat ini muali melakukan pengisian di Pos masing-masing untuk menjaga situasi yang tidak diinginkan, walau situasi kondusif namun anggota selalu waspada.
Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya AKBP Alek Korwa ketika dihubungi Papua Pos tadi malam mengatakan, kejadian penembakan terhadap anggota TNI itu, membenarkan adanya penembakan terhadap Anggota TNI dari Yonif 753 Nabire tersebut.
Korban ditembak saat mereka melakukan patroli dari arah Pos Puncak Senyum Kabupaten Puncak Jaya dengan menggunakan mobil dengan berpenumpang sebanyak 4 orang anggota, namun pada pertengahan jalan, mereka dicegat dengan tembakan dari arah kanan-kiri jalan yang mengenai atas mobil anggota TNI tersebut.
� Tidak ada korban di lingkungan warga sipil dan diduga anggota OPM itu sudah lari ke gunung-gunung di sekitar kota Mulia,� katanya.
Ketika ditanya tentang isue anggota OPM sudah berada di kota Mulia, AKBP Korwa mengakui, sudah mendengar isue tersebut namun hingga kini tidak dapat dibuktikan.
" Bisa saja mereka membaur dengan warga namun karena tidak melakukan aktifitas yang mengganggu warga maka keberadaannya tidak dapat dipastikan," kata AKBP Korwa.
Kapolres mengungkapakan, sampai saat ini nama korban belum diketahui karena saat itu sedang mendampingi Kapolda Papua ke Tinggi Nambut sehingga nama korban tidak diketahui lebih jelas,� ujar Kapolres. [loy]
Ditulis oleh Loy/Papos
Rabu, 24 Maret 2010 00:00
----------------------
Situasi Kwamki Lama Kembali Panas
Timika [PAPOS] - Situasi di Kwamki Lama, Timika, kembali rawan menyusul ketegangan antara dua kelompok warga di wilayah itu sejak akhir pekan lalu.
Kapolsek Mimika Baru, AKP Lang Gia kepada wartawan di Timika, Selasa mengatakan polisi sudah mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat dari dua kelompok untuk menghindari terulangnya kembali bentrokan antarwarga.
"Kemarin kami pertemukan para tokoh masyarakat dari dua kelompok. Intinya, semua pihak tidak menghendaki terjadi kembali konflik antarwarga karena peristiwa sebelumnya sudah dinyatakan selesai," kata Lang Gia.
Ia mengatakan, para tokoh masyarakat yang diundang ke Polsek Mimika Baru dalam pertemuan, Senin (22/3) berjumlah sekitar 15 orang. Namun beberapa warga yang hadir dalam pertemuan itu menyatakan pesimistis Kwamki Lama bisa aman, karena masih ada sejumlah korban pertikaian pada Sabtu (20/3) yang dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).
"Kalau korban yang dirawat di RSMM selamat maka kita akan damai. Tapi kalau sampai meninggal maka kami akan buat perhitungan untuk balas," ancam Isak Murib, salah satu tokoh dari kelompok bawah.
Pada Sabtu (20/3) , dua kelompok warga di Kwamki Lama yang sebelumnya terlibat konflik kembali terlibat aksi saling serang dengan panah, parang dan senjata tajam lainnya.
Aksi saling serang itu dipicu oleh ulah salah seorang warga kelompok atas yang dalam keadaan mabuk melepas anak panah ke kerumunan warga kelompok bawah, lalu dibalas oleh warga kelompok bawah.
Dalam peristiwa itu, empat warga terluka setelah tertembus anak panah. Salah seorang diantaranya, Eltinus Wandikbo (16), warga kelompok bawah yang masih duduk di bangku SMP mengalami luka parah pada perut dan kakinya.
Pertikaian antardua kelompok warga yang masih bersaudara itu pecah sejak awal Januari lalu dan telah menewaskan tiga orang warga. [ant/agi]
Ditulis oleh Ant/Agi/Papos
Rabu, 24 Maret 2010 00:00
0 komentar:
Posting Komentar